Ragam Rangkaian Melati Dalam Busana Pernikahan Adat
1. Rangkaian
tiba dada atau mangle susun dengan manik-manik pengantin Sunda Siger.
2. Rangkaian
tiba dada dan lar-laran pada pengantin Solo Putri modifikasi.
3. Roncean
tiba dada model bawang sebungkul dengan tiga buah ceplok aster merah.
4. Rumbei
raje atau ganggang umbal adalah rangkaian melati di dada kanan dan kiri
pengantin Madura.
5. Rangkaian
melati baju siraman.
6. teplok
atau rambang karuk model kawung.
7. Gajah
ngolig
Penggunaan ronce melati pada
pengantin Jawa, khususnya mempelai pria tidak bisa dilepaskan dari sejarah
Babad di tanah Jawa sendiri. Menurut legenda, pada masa Kesultanan Demak pada
abad ke XVI, ketika Haryo Penangsang bertempur hebat dengan Sutawijaya, tombak
yang dipakai Sutawijaya mengenai perut Haryo Penangsang hingga ususnya terburai.
Haryo Penangsang tak menyerah begitu saja, ususnya yang terburai dilingkarkan
ke dalam warangka (sarung keris) yang terselip di pinggangnya,
justru terlihat gagah seperti ksatria sejati. Tanpa disadari, Haryo Penangsang
ingin menyerang lawannya, dan mencabut keris yang ada lilitan ususnya, sehingga
ia tewas terbunuh oleh kerisnya sendiri. Itulah yang konon mengawali dipakainya
rangkaian melati pada keris pengantin pria dalam tradisi Jawa.
Sejumlah daerah di Jawa dikenal
sebagai sentra penghasil bunga melati. Sebutlah seperti di Kabupaten Pemalang,
Purbalingga, dan Tegal. Selain itu, kota Cirebon selain kesohor sebagai
penghasil batik pesisiran, juga menghasilkan melati berkualitas bagus.
Melati selain dipergunakan untuk
melengkapi rangkaian bunga dekorasi di ruang resepsi dan kamar pengantin, juga
dipergunakan untuk menghiasi penampilan pengantin. Begitu pentingnya rangkaian
melati sebagai penghias penampilan pengantin, khususnya mempelai perempuan.
Setiap daerah memang memiliki model rangkaian melati untuk mempelai, berikut
ini kami hadirkan ‘kamus kecil’ sebagai garis besar model rangkaian melati yang
lazim dipergunakan untuk pengantin. Baik berupa bentuk ‘pakem’ tradisional,
maupun yang sudah mengalami kreasi inovasi atau modifikasi, dalam tradisi
pengantin Jawa, Sunda, dan Cirebon.
Rangkaian Tiba Dada
Adalah rangkaian bunga panjang yang
dipasang di belakang telinga kanan, menjuntai sebatas pinggang. Untuk pengantin
Sunda modifikasi biasanya memakai Sembilan untai, namanya bawang sebungkul tiga
dara. Disebut bawang sebungkul karena berupa rangkaian beberapa melati
dijadikan satu, sehingga mirip bentuk bungkul bawang putih. Dalam tradisi
Sunda, rangkaian tiba dada juga biasa disebut mangle susun,
sedangkan tradisi Madura dusebut Rumbei Raje.
Bawang Sebungkul Karuk
Rangkaian bunga tiba dada memakai
bunga melati karuk (melati yang masih kuncup, belum mekar) dengan modifikasi
mote-mote yang disisipkan di antara bungkul rangkaian bunga.
Mayang Sari
Adalah sebutan untuk rangkaian bunga
kecil pendek yang dipasang di belakang telinga sebelah kiri. Bisa dipakai oleh
pengantin Jawa atau Sunda, rangkaian ini dipakai bersebelahan dengan rangkaian
Tiba Dada yang dipasang di belakang telinga kanan.
Teplok atau Rambang
Seperti rajutan melati berbentuk
persegi panjang biasanya dipakai untuk menutup sanggul pengantin putri. Dalam
tata rias pengantin, juga biasa disebut tutup sanggul rambang mealti, atau
pembungkus sanggul harnet. Biasanya dipilih bunga melati yang masih kuncup atau
belum mekar, untuk mempercantik bentuk sanggul. Dipakai dalam tradisi Jawa,
Sunda, Cirebon, maupun sejumlah daerah lainnya.
Baju Siraman
Rangkaian melati yang difungsikan
sebagai ‘penutup’ pundak dan bahu yang panjangnya bisa sampai pinggang,
dipergunakan pada saat prosesi siraman. Ada berbagai macam model baju siraman,
antara lain model rambang dara yang dirangkai seperti berbentuk motif kawung.
Bunga Bangun Tulak
Roncean melati ini digunakan untuk
menutupi kedua lubang sanggung Bangun Tulak, agar irisan pandan tak kelihatan
sekaligus sebagai hiasan pada sanggul agar tampak lebih menarik. Bentuknya
berupa rangkaian melati yang masih kuncup dirangkai berurutan dari kelopak ke
batang bunga yang panjang kemudia dilingkarkan hingga berbentuk oval. Biasanya
digunakan untuk hiasan sanggul tradisi Jawa.
Bunga Kolong Keris
Disebut juga bunga Manggaran yaitu
rangkaian bunga untuk kalung keris pengantin pria. Terbuat dari dua jenis bunga
melatin yang masih kuncup dan setengah mekar, bunga kantil, bunga aster dan
bunga mawar merah.
Bunga Gombyok Keris
Rangkaian melati yang dibuat dengan
model usus-ususan atau bawang sebungkul yang dipasang pada roncean kolong keris
dan pada sambungannya diberi mawar merah.
Kalung Bunga Sebungkul
Rangkaian bunga melati dengan bentuk
bunga sebungkul yang dirangkai melingkar untuk dijadikan kalung pengantin pria.
Lar laran
Digunakan di atas sanggul sebagai
hiasan pada batas antara rambut asil dengan sanggul. Rangkaian bunga melati
yang dimulai dengan menusukkan pada badan bunga sebanyak-banyaknya dan kemudian
diatur menjadi sejajar dan melingkar serta dibuat sepanjang lebar sanggul yang
dipakai.
Usus-usus Modifikasi
Dirangkai seperti usus biasanya
sebanyak 12 rangkai, bisa untuk untuk pengantin adat apa saja. Rangkaian berupa
bunga melati satu per satu ditusuk benang, bawahnya memakai bunga kantil atau
cempaka.
Usus-usus Tunggal Kombinasi Mawar
Merah
Biasanya dipakai pada pengantin
Padang, ronce melati tunggal dengan aksen kombinasi kelopak mewah mewah.
Digunakan menjuntai sebagai ‘penutup’ sanggul di bagian belakang.
Gajah Ngolig
Bentuknya seperti belalai gajah,
berupa rajutan melati yang diisi dengan irisan pandan, pada bagian ujungnya
ukurannya dibuat sedikit lebih lecil. Dipergunakan oleh pengantin wanita pada
adat pengantin Yogyakarta.
Pagar Timun Dara
Rangkaian melati yang sudah mekar
dibentuk seperti bawang sebungkul lima dara, dipadukan dengan rangkaian melati
yang dibentuk usus-usus berbentuk pagar. Sebagai variasinya, bisa
diselang-seling kombinasi mawar dan daun yang disusun berbentuk bundar.
Pagar Timun Kombinasi Mawar Merah
Rangkaian ini berupa melati yang
disusun menyerupai rangkaian biji ketimun, yang dikombinasikan dengan rangkaian
bunga mawar merah, bisa dipakai untuk pengantin Jawa Solo Putri ataupun dipakai
oleh pengantin gaya Jawa modifikasi.
Mega purbaya menerima persewaan alat-alat pesta. Mega purbaya dan tim siap
membantu kesuksesan acara anda
Hub: Kantor: (031)99705720 Hp: 085649796006/ wa: 082234007812
Alamat: perum mutiara residence blok D2 no.12, Anggaswangi sukodono sidoarjo
Hub: Kantor: (031)99705720 Hp: 085649796006/ wa: 082234007812
Alamat: perum mutiara residence blok D2 no.12, Anggaswangi sukodono sidoarjo
#megapurbaya #weddingorganizer #weddingidaman #weddingmurah #weddingkeren
#weddingsidoarjo #weddingsurabaya #weddingsidoarjomurah #weddingsurabayamurah
#weddingistimewa #weddingbahagia #weddingku #weddingterindah #dekorasiwedding
#dekorasimurah #dekorasiweddingmurah #dekorasikeren #dekorasilucu
#dekorasiidaman #dekorasipelaminan #dekorasitenda #dekorasitendasidoarjo
#dekorasitendasurabaya #persewaanpesta #persewaantendapesta
#persewaanmegapurbaya #resepsipernikahan #pernikahantradisional
#pernikahanmodern #prewedding #weddingphoto #persewaankursiplastik #coverkursi
#persewaanpanggung #persewaansoundsystem #tendabunga #desaintendapernikahan
#persewaanalatpestasidoarjo
0 komentar